Pages - Menu

Senin, 28 April 2014



PAGI YANG SAMA BERSAMA SENYUM YANG BARU


Selamat pagi, pagi selalu menjanjikan hari yang lebih baik dari sebelumnya. Walaupun pagi selalu sama. Pagi ini matahari tarasa terik sekali menyinari kota kecil bernama Cianjur. Membuat orang-orang yang salah kostum menggerutu. Tapi di dunia yang lain, diwaktu yang lain, ada segelintir orang yang merindukan teriknya matahari di pagi hari.Mereka yang membutuhkan terik matahari untuk berjemur dengan bayi-bayi mereka. Pagi ini aku bersama rombongan komunitas yang peduli akan anak yatim dan piatu bersiap untuk pergi ke Cibodas. Komunitas PAY Cianjur.
Pagi itu tanggal 26 April 2014. Sepuluh hari setelah kelas 3 menghadapi UN dan tengah khawatir akan hasilnya. Semoga yang terbaik. Pagi itu, sepanjang perjalanan panitia sibuk dengan pikirannya masing-masing, berpikir apa yang akan mereka lakukan ketika bertemu dengan anak-anak panti. Berpikir bagaimana membuat mereka senang dengan games yang mereka sudah siapkan jauh-jauh hari. Dan akupun sama halnya dengan mereka, memikirkan segala yg dipikirkan mereka. Memikirkan mereka yang tengah bersiap di pagi yang sama. Bersiap untuk menjemput hari mereka yang baru, yang menjanjikan kebahagiaan baru. Tuhan, diantara kesibukan panitia yang lain dengan pikiran mereka, aku membayang kan mereka yang sedari tadi pagi bersiap. Bergaya penuh gaya di depan cermin. Tersenyum dengan model-model yang menggelikan. Tuhan, aku ingin segera bertemu mereka. Ingin sekali cepat melihat senyum mereka, mengajak mereka selfie, mengajak mereka berlari-lari di taman Cibodas yang luas dengan rumputnya yang hijau. Tuhan, beri aku kesempatan. Dan sesampainya rombongan panitia di Cibodas, kami segera membereskan semua yang harus dibereskan dan disiapkan. Ketika semua beres dan siap menyambut mereka, satu dua tetes air dari langit jatuh persis di atas layar hp ku. Membuat semuanya jelas, tidak lama lagi hujan akan turun. Tuhan, terimakasih kau turunkan hujan dihari bahagia ini, menurunkan hujan ketika aku sempurna tengah menikmati angin yang disuguhkan oleh alam ini. Tapi tuhan, aku tak bisa untuk kehilangan senyum mereka. Tak bisa melihat mereka kehilangan semangat bermain mereka karena hujan. Tak bisa melihat mereka membatalkan janji-janji mereka di pagi hari. Tidak akan nakal ketika bermain nanti. Tapi Allah benar,  selalu benar, dan akan selalu benar. Ketika kita akan berbuat baik, maka Allah akan memudahkan segalanya. Dan itu memang terjadi. Matahari kembali memilih menyinari senyum-senyum yang tengah merekah di taman ini dan begitupun selanjutnya. Dan awan memilih mengalah saat ini. Walaupun ternyata ia kembali beberapa kali, mampir untuk menggentarkan hati kami yang tengah bersemangat untuk membuat mereka tersenyum daripada memperdulikannya. Hari ini aku berkenalan dengan NIKO,Aini,Heri,Adit,Selly,Putri dan anak-anak yang lain.  Hari ini kita mengawalinya dengan pembacaan al-qur’an, sambutan ketua panitia, sambutan dari pemilik yayasan. Dan entah dikomandani oleh siapa, kami panitia serempak menyembut mereka dengan anak-anak yayasan. Setelah itu kita solat dhuhur dan dilanjut dengan makan siang bersama. Setelah stamina terisi, kita lanjutkan dengan bermain games. Ada misi cari bendera, main air,  sepak bola dan yang lain-lain. Sepanjang games berlangsung, tak henti-hentinya tawa mereka membuat ramai suasana. Kecurangan mereka saat bermain game, tangisan ketika  kalah main game, membujuk mereka yang ingin berenang di kolam taman. Terima kasih tuhan telah diberi kesempatan menyaksikan semua ini.
Semua games telah dilaksanakan, kita kembali berkumpul untuk membagikan hadiah yang sudah dijanjikan kepada mereka ketika mereka berhasil memenangkan permainan. Setelah itu kita membagikan oleh-oleh untuk dibawa mereka pulang ke yayasan. Dan tiba saatnya menutup acara hari ini. Ditutup dengan do’a dan setelah itu kita berfoto bersama. Langit pun semakin gelap, bukan karena senja akan segera turun tapi tampaknya hujan yang tak sabar ingin segera bermain dengan tanah. 10 menit kemudian mobil jemputan telah siap mengantarkan mereka pulang. Ketika mengucapkan selamat jalan dan melambaikan tangan kepada mereka , ntahlah seolah sepotong hati ini dibawa pergi oleh mereka. Terimakasih tuhan. Terima kasih untuk hari ini. Teimakasih telah diberi kesempatan ini,terimaksih. Semoga langkah ini tidak berhenti disini, masih ada senyum yang lain yang tengah menunggu. Terimaksih untuk panitia yang lain. Semoga langkah kecil kita ini diberkahi oleh allah. Aamiin.

27 April 2014