Hadiah
Tak Terduga
Rintik hujan masih
jelas terdengar membasahi semua sudut taman . Suara ayam masih saling terdengar
saling menyapa walau pagi itu awan kelabu dan hujan masih saja menyisakan
rintiknya. Pagi itu pukul 5, aku masih saja terjaga dalam lamunan sebelum aku
tersadarkan oleh bunyi dering di hp ku, tanda beberapa sms telah masuk dalam
inbox hp ku.
“Assalamu’alaikum ..
Happy Birthday sahabat . Semoga panjang umur J”
“Wilujeung tepang
taun de. Barakallah”
“Asssyiiik
teraktiran,,hehe Milad mubarrokah”
Satu
persatu kubuka sms yang masuk, hampir semuanya adalah ucapan selamat ulang
tahun. Doa dan ucapan itu terus berdatangan. Tidak terhitung jumlah ucapan yang
kuterima hingga masuk kelas pagi ini . Berbagai cara mereka tunjukan untuk
mengutarakan ucapan selamat, ada yang mengucapkannnya dengan cara yang wajar,
ada pula yang tidak wajar yaitu dengan cara ditampar. Kuanggap tamparan mereka
itu adalah tanda kasih sayang untukku, yaa walaupun itu rasanya sakit.
Tak
terasa jam demi jam pelajaran sudah ku lewati, tibalah saatnya untuk pulang.
Seperti biasa setelah jam pelajaran selesai aku tidak langsung pulang. Seperti
biasa aku menyempatkan waktu untuk solat ashar dahulu di mesjid sekolahanku.
Setelah solat ashar aku duduk diberanda masjid, suasananya sejuk tenang dan membuat
ngantuk. Tiba-tiba seseorang datang menghampiriku.
“ Assalamu’alaikum.
” Ucapnya membuyarkan lamunanku.
“ Wa’alaikumsalam
.” jawabku. Tidak salah lagi suara itu, dia adalah..
“Hayoh yang ulang
tahun ,, Barakallah,, mie ayam mie ayam ke,, baso atau teraktiran gitu ”
“Makasih,, ntar
atuh, tapi mana kadonya?” candaku
“Gampang, ayolah
laper nih....”sambung dia
kita berdua sepakat
siang itu untuk membeli mie ayam di tempat langganan kita berdua. Sesampainya
di tempat mie ayam.....
“Mang, biasa ya 2”
ucapnya pada tukang mie ayam
“sip.. antosannya.”
Jawab si pedagang itu seolah mengerti apa maksudnya.
Kita ber dua pun
duduk di meja yang bernomerkan 5 itu,,
“Mana kadonya?.”
Pintaku sambil menjulurkan tangan.
“Dasar, nih .. maaf
ya cuman itu yang bisa aku kasih ke kamu,..hehe .”
“Ikhlas kan ?.” Aku
memastikan.
“Ikhlas,, ikhlas. Hahaha
” Jawabnya sambil tersenyum ke arahku.
“Makasih ya.”
“Sama-sama”
Tak lama kemudian datanglah
mie ayam pesanan kita dan ternyata setelah beres makan, mie ayam itu dibayar
kan olehnya. Walaupun niat awalnya aku yang men teraktirnya. Setelah itu aku
pamit pulang karena hampir maghrib.
Sesampainya di
rumah aku segera membuka kado pemberiannya itu. Sepanjang jalan tadi aku terus
menebak-nebak apa isi kadonya itu. Hadiahnya yang cukup besar,
terbungkus rapi dengan gambar langit biru dan penguin yang sangat lucu. Dan
ternyata didalamnya berisi dua hadiah yang satu adalah gantungan
hp berbentuk boneka koala yang sangat lucu, kecil,biasa namun unik dan yang satu lagi ada dalam kotak yang
berbeda. Setelah ku buka, isinya adalah jam tangan berwarna putih ungu. “Tau
saja aku butuh ini.” Gumamku. Sejenak aku terdiam melihat ada gulungan kertas
surat dalam hadiah itu.
Lalu aku baca surat itu perlahan.…
Hanya bisa tersenyum sendiri membacanya. Setengah tak percaya tapi
inilah kenyataannya. Tak terasa air mata kini membasahi pipiku. Air mata
bahagia. “Subhanallah, Engkau maha tahu. Semua rencanamu begitu indah.
Terimakasih Engkau telah memberiku sahabat seperti dia. Dia memang sahabat
terbaikku ”
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar