Pages - Menu

Selasa, 18 September 2012

Cerpen


Hadiah Tak Terduga
Rintik hujan masih jelas terdengar membasahi semua sudut taman . Suara ayam masih saling terdengar saling menyapa walau pagi itu awan kelabu dan hujan masih saja menyisakan rintiknya. Pagi itu pukul 5, aku masih saja terjaga dalam lamunan sebelum aku tersadarkan oleh bunyi dering di hp ku, tanda beberapa sms telah masuk dalam inbox hp ku.
“Assalamu’alaikum .. Happy Birthday sahabat . Semoga panjang umur J
“Wilujeung tepang taun de. Barakallah”
“Asssyiiik teraktiran,,hehe Milad mubarrokah”
Satu persatu kubuka sms yang masuk, hampir semuanya adalah ucapan selamat ulang tahun. Doa dan ucapan itu terus berdatangan. Tidak terhitung jumlah ucapan yang kuterima hingga masuk kelas pagi ini . Berbagai cara mereka tunjukan untuk mengutarakan ucapan selamat, ada yang mengucapkannnya dengan cara yang wajar, ada pula yang tidak wajar yaitu dengan cara ditampar. Kuanggap tamparan mereka itu adalah tanda kasih sayang untukku, yaa walaupun itu rasanya sakit.
Tak terasa jam demi jam pelajaran sudah ku lewati, tibalah saatnya untuk pulang. Seperti biasa setelah jam pelajaran selesai aku tidak langsung pulang. Seperti biasa aku menyempatkan waktu untuk solat ashar dahulu di mesjid sekolahanku. Setelah solat ashar aku duduk diberanda masjid, suasananya sejuk tenang dan membuat ngantuk. Tiba-tiba seseorang datang menghampiriku.
“ Assalamu’alaikum. ” Ucapnya membuyarkan lamunanku.
“ Wa’alaikumsalam .” jawabku. Tidak salah lagi suara itu, dia adalah..
“Hayoh yang ulang tahun ,, Barakallah,, mie ayam mie ayam ke,, baso atau teraktiran gitu ”
“Makasih,, ntar atuh, tapi mana kadonya?” candaku
“Gampang, ayolah laper nih....”sambung dia
kita berdua sepakat siang itu untuk membeli mie ayam di tempat langganan kita berdua. Sesampainya di tempat mie ayam.....
“Mang, biasa ya 2” ucapnya pada tukang mie ayam
“sip.. antosannya.” Jawab si pedagang itu seolah mengerti apa maksudnya.
Kita ber dua pun duduk di meja yang bernomerkan 5 itu,,
“Mana kadonya?.” Pintaku sambil menjulurkan tangan.
“Dasar, nih .. maaf ya cuman itu yang bisa aku kasih ke kamu,..hehe .”
“Ikhlas kan ?.” Aku memastikan.
“Ikhlas,, ikhlas. Hahaha ” Jawabnya sambil tersenyum ke arahku.
“Makasih ya.”
“Sama-sama”
Tak lama kemudian datanglah mie ayam pesanan kita dan ternyata setelah beres makan, mie ayam itu dibayar kan olehnya. Walaupun niat awalnya aku yang men teraktirnya. Setelah itu aku pamit pulang karena hampir maghrib.
Sesampainya di rumah aku segera membuka kado pemberiannya itu. Sepanjang jalan tadi aku terus menebak-nebak apa isi kadonya itu. Hadiahnya yang cukup besar, terbungkus rapi dengan gambar langit biru dan penguin yang sangat lucu. Dan ternyata didalamnya berisi dua hadiah yang satu adalah gantungan hp berbentuk boneka koala yang sangat lucu, kecil,biasa namun unik dan yang satu lagi ada dalam kotak yang berbeda. Setelah ku buka, isinya adalah jam tangan berwarna putih ungu. “Tau saja aku butuh ini.” Gumamku. Sejenak aku terdiam melihat ada gulungan kertas surat dalam hadiah itu.
Lalu aku baca surat itu perlahan.…
Hanya bisa tersenyum sendiri membacanya. Setengah tak percaya tapi inilah kenyataannya. Tak terasa air mata kini membasahi pipiku. Air mata bahagia. “Subhanallah, Engkau maha tahu. Semua rencanamu begitu indah. Terimakasih Engkau telah memberiku sahabat seperti dia. Dia memang sahabat terbaikku
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar